Sukses

Umat Islam Aboge Salat Idulfitri Selasa

Ratusan umat Islam Aboge di Kabupaten Banyumas, Jateng, salat Idulfitri 1 Syawal 1430 Hijriah pada Selasa (22/9). Selain di Banyumas, mereka juga tersebar di Kabupaten Purbalingga.

Liputan6.com, Banyumas: Ratusan umat Islam Aboge di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, salat Idulfitri 1 Syawal 1430 Hijriah pada Selasa (22/9). Mereka berduyun-duyun mendatangi masjid untuk Salat Idulfitri di Masjid Baitussalam atau Masjid Saka Tungal, Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas.

Sesepuh umat yang sekaligus bertindak sebagai imam salat itu, Sopani, mengatakan, aliran Aboge telah masuk Cikakak sejak 1288 Hijriah. "Aliran ini dibawa ke Cikakak oleh Eyang Mustolih pada tahun 1288 Hijriah dan hingga saat ini sudah lebih dari 10 keturunan," katanya seperti dikutip ANTARA.

Pada kesempatan itu Sopani mengaku, dirinya tidak tahu pasti sebagai keturunan berapa dari sesepuh Aboge Cikakak.

Kendati hari salat Idulfitri berbeda dengan umat Islam umumnya, katanya, tata cara salat penganut Aboge sama seperti umat Islam umumnya yakni sesuai dengan Alquran dan Hadis. Usai salat itu, tampak para sesepuh dan umat tersebut berdiri membentuk lingkaran di halaman masjid setempat dan selanjutnya saling bersalaman sebagai wujud silaturahmi di antara mereka

Mereka kemudian melanjutkan tradisi kenduri usai salat Idulfitri di masjid setempat. "Sebagai wujud syukur kepada Allah SWT," katanya.

Ratusan umat Islam Aboge lainnya juga tampak salat Idulfitri di Desa Tambaknegara (Kecamatan Rawalo), Desa Kracak (Ajibarang), dan Desa Onje (Mrebet), Kabupaten Purbalingga.

Aboge singkatan dari Alip Rebo Wage, aliran yang telah digunakan para wali dalam rangka penyebaran ajaran Islam terutama di daerah itu yang sejak abad ke-14 dan disebarluaskan juga oleh ulama Raden Rasid Sayid Kuning dari Kerajaan Pajang.

Perhitungan Alip Rebo Wage merupakan gabungan perhitungan satu windu dengan jumlah hari dan jumlah pasaran berdasarkan perhitungan Jawa yakni Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing. Penganut Aboge juga meyakini bahwa hari pertama adalah Jumat dan satu bulan terdiri atas 29 hingga 30 hari.

Dasar penentuan 1 Syawal telah diyakini mereka sejak abad ke-14, yakni dalam satu windu terdiri atas tahun Alif, Ha, Jim, Awal, Za, Dal, Ba, Wawu dan Jim akhir. Berdasarkan perhitungan mereka, 1 Syawal 1430 Hijriah, jatuh pada tahun Za atau Je, pada Wal-Mo-Ji yakni bulan Syawal (Wal), pada hari Kalimo (Selasa) dengan hari pasaran Siji (Pon), bertepatan dengan Selasa, 22 September 2009.(AND)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini