Sukses

Masjid Agung Banten, Simbol Penyebaran Islam

Masjid Agung Banten Lama didirikan pada abad ke-15 oleh Raja Banten, Sultan Maulana Hasanudin. Keunikan masjid ini adalah pintu masuk yang berjumlah enam buah menggambarkan rukun iman.

Liputan6.com, Serang: Masjid Agung Banten Lama berada di pesisir utara Kabupaten Serang, Banten. Masjid ini didirikan pada abad ke-15 oleh Raja Banten, Sultan Maulana Hasanudin, putra Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Pantauan SCTV, belum lama berselang, pada bulan suci Ramadan masjid menjadi salah satu lokasi favorit umat muslim yang hendak mengkhatamkan Alquran.

Mengunjungi Masjid Agung Banten Lama seakan diajak untuk menapak tilas sejarah perkembangan Islam di tanah Jawa. Saat itu budaya Islam melebur dengan berbagai budaya, seperti Cina dan Portugis. Salah satu contohnya adalah menara masjid. Menara ini konon dirancang oleh warga keturunan Tionghoa, Chek Ban Chun. Namun, versi lain menyebut menara ini diarsiteki oleh pendatang asal Portugis, Lucas Cardel, yang masuk Islam dan dijodohkan dengan putri Sultan Maulana Hasanudin.

Keunikan masjid ini adalah pintu masuk yang berjumlah enam buah menggambarkan rukun iman. Pintu masuk sengaja dibuat pendek untuk memaksa pengunjung merunduk sebagai simbol ketundukan kepada sang pencipta. Selain itu, tiang masjid terdiri dari 24 buah sebagai simbol waktu yang ditetapkan Tuhan, yakni 24 jam. Karena keunikan dan catatan sejarah yang menyertainya tak heran Masjid Agung Banten Lama kerap dikunjungi para peziarah dari seluruh Indonesia bahkan mancanegara. Simak selengkapnya dalam video berita ini.(IAN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.