Sukses

Dua Ledakan Terdengar di Rumah Teroris

Suara ledakan keras seperti bom sebanyak dua kali terdengar saat aparat kepolisian menggerebek sebuah rumah yang diduga dihuni teroris di Kampung Kepoh Sari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.

Liputan6.com, Solo: Suara ledakan keras seperti bom sebanyak dua kali terdengar saat aparat kepolisian menggerebek sebuah rumah yang diduga dihuni teroris di RT 3 RW 11 Kampung Kepoh Sari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Kamis (17/9).

ANTARA melaporkan, suara ledakan seperti bom terdengar keras dari jarak sekitar 300 meter dari lokasi rumah yang digerebek. Ledakan pertama terdengar sekitar pukul 05.15 WIB dan ledakan kedua sekitar pukul 05.35 WIB.

Namun, belum diketahui apakah suara ledakan itu dari pihak polisi atau dari pihak penghuni rumah yang diduga teroris itu. Selain itu, juga terdengar suara rentetan senjata api di lokasi rumah penyergapan dan suara itu masih berlangsung sejak Rabu malam sekitar pukul 23.00 WIB hingga sekarang.

Masyarakat setempat yang ingin melihat baku tembak antara polisi dengan sekawanan orang yang diduga teroris itu semakin banyak di sekitar lokasi kejadian. Mereka tidak diperbolehkan mendekati di lokasi kejadian, mereka hanya dapat melihat dari jarak sekitar 300-an meter dari rumah kontrakan yang dihuni Susilo alis Adeb itu.Penghuni rumah yang digerebek oleh polisi, Susilo alias Adeb, di kampung tersebut diketahui tidak pernah berbaur dengan warga setempat.

Warga sekitar mengenal Susilo sebagai orang yang tertutup dan tidak suka membaur. Ketua RT 3 RW 11, Kepoh Sari, Suratmin, di lokasi kejadian, mengatakan Susilo setiap ada pertemuan warga tidak pernah datang. Menurutnya, Susilo pernah diundang langsung di rumahnya beberapa kali oleh warga untuk ikut kumpulan warga, tetapi tetap tidak pernah datang.

Selain itu, Susilo sering memakai pakaian khasnya yakni celana "cengkrang" atau panjangnya di atas mata kakinya dan tidak pernah mendatangi masjid di kampung. "Saya tidak pernah tahu jika ada orang datang di rumah Susilo," katanya.

Suratmin mengatakan, Susilo menempati rumahnya bersama istri yang kesehariannya memakai cadar sehingga warga banyak yang tidak tahu wajahnya."Setiap ada kumpulan RT tidak pernah datang," katanya.

Sementara polisi melakukan penyergapan di rumah milik Totok yang dikontrak oleh Susilo diduga sebagai tempat persembunyian Bagus Budi Pranata alias Urwah, salah satu DPO teroris. Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari polisi tentang penyergapan itu.(AND)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini