Sukses

Ombak Tinggi, Pemudik Tak Peduli

Jumlah pemudik dengan kapal antarpulau di Maluku membludak. Kendati BMKG sudah memperingatkan akan gelombang tinggi dan berbahaya, warga tak menghiraukannya. Kemampuan kapasitas kapal pun diabaikan.

Liputan6.com, Ambon: Jumlah pemudik yang menggunakan kapal dengan tujuan antarpulau di Provinsi Maluku, Jumat (11/9) malam, membludak. Kendati pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sudah memberi peringatan akan Laut Maluku yang sedang bergelombang dan berbahaya, warga tetap tidak menghiraukannya. Padahal, gelombang setinggi empat meter bisa mengancam keselamatan penumpang.

Aksi rebutan warga naik ke atas kapal perintis Cantika Pratama II, tujuan Kabupaten Seram Timur, serta Kepulauan Tenggara Jauh, Maluku, pun terjadi. Warga rebutan lantaran khawatir tidak kebagian kapal untuk mudik Lebaran. Ditambah lagi jumlah armada kapal yang terbatas.

Kebanyakan warga yang berebut naik kapal, sudah sepekan menunggu  di Ambon untuk mudik Lebaran di kampung halamannya. Akibatnya, kapal perintis Cantika Pratama II yang selayaknya hanya memuat seratus penumpang, kini dijejali hingga tiga ratus orang.

Selain itu, keberangkatan kapal tersebut juga ditunda oleh pihak Syahbandar Ambon, karena dianggap rawan. Kapal yang sudah harus berangkat pukul 17.00 WITA kemarin, baru berangkat sekitar pukul 21.00 WITA dari pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, menuju Kabupaten Seram Timur dan Kepulauan Tenggara Jauh.

Kendati kondisi kapal penuh sesak serta risiko yang cukup tinggi, kapal perintis tersebut akhirnya diberangkatkan karena khawatir penumpang mengamuk di atas kapal. Bahkan untuk menghindari kejaran petugas, sejumlah penumpang lolos naik ke atas kapal melalui tali jangkar kapal.(BJK/LUC)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini