Sukses

Antrean Panjang di Pelabuhan Padang Bai

Jelang arus mudik Lebaran, kemacetan mulai terjadi di tempat penyeberangan. Seperti yang terlihat di Pelabuhan Padang Bai, Karangasem, Bali, truk-truk sembako antre hingga satu kilometer.

Liputan6.com, Karangasem: Jelang arus mudik Lebaran, kemacetan mulai terjadi di tempat penyeberangan. Seperti yang terlihat di Pelabuhan Padang Bai, Karangasem, Bali, Sabtu (12/9). Truk-truk sembako antre hingga satu kilometer.

Truk pengangkut ini rata-rata akan menyeberang ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Para sopir truk mengaku sudah melakukan perjalanan lebih awal supaya tidak bersamaan dengan waktu mudik Lebaran, di mana truk dilarang menyeberang guna menghindari kemacetan di pelabuhan. Namun, nyatanya sudah dua hari ini antrean panjang terjadi di Pelabuhan Padang Bai. Akibatnya para sopir mengeluh uang makan sudah habis untuk menunggu. Mereka juga khawatir barang angkutan rusak karena terlalu lama terjemur dan kena air hujan.

Penyebab antrean panjang kendaraan disebabkan beberapa hal. Yakni adanya perbaikan areal parkir di pelabuhan dan minimnya jumlah dermaga yang difungsikan yaitu hanya satu dermaga. Selain itu jumlah kapal yang dioperasikan pun berkurang, dari 19 kapal yang disiapkan ternyata dua di antaranya sedang dalam perbaikan.

Antrean panjang ini kemungkinan akan terus terjadi hingga saat Lebaran nanti. Namun pihak Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) tetap mengutamakan kendaraan yang mengangkut penumpang seperti bus, mobil pribadi, dan sepeda motor dalam penyeberangan.

Membludaknya pengguna kapal juga terjadi di Pelabuhan Ambon, Maluku. Ratusan penumpang dengan tujuan antarpulau dalam Provinsi Maluku berjejal naik ke kapal yang akan berlayar karena khawatir tidak terangkut. Apalagi banyak yang sudah sepekan menunggu untuk bisa naik kapal pulang ke kampung halaman.
 
Mereka juga tidak khawatir dengan peringatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengenai tingginya gelombang di laut Maluku. Kapal yang sarat muatan akhirnya tetap diberangkatkan karena khawatir para penumpang yang tidak sabar dan mengamuk.(TES/LUC)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini