Sukses

Korban Gempa di Bandung Dehidrasi

Para pengungsi di di lingkungan Puslit Teh dan Kina Gambung Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung, Jabar, terserang berbagai penyakit. Di antaranya kekurangan cairan.

Liputan6.com, Bandung: Korban gempa yang berpusat di Tasikmalaya, Jawa Barat, membawa penderitaan bagi para pengungsi di Bandung, Jabar. Mereka yang menempati tenda pengungsian di lingkungan Pusat Penelitian (Puslit) Teh dan Kina Gambung Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung, Ahad (6/9), mulai terserang berbagai penyakit, di antaranya kekurangan cairan (dehidrasi).

Dua dari 174 jiwa korban gempa di tenda pengungsian yang terbuat dari bahan alakadarnya itu dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung. Yuyun dan Isak, menderita kekurangan cairan akibat terserang cuaca dingin. Para pengungsi di sana belum juga menerima bantuan pemerintah.

Kepala urusan Rumah Tangga Puslit Teh dan Kina Gambung Ir Satidi, menyebutkan kondisi udara Ciwidey yang sangat dingin dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kesehatan warga. Satidi mengaku kesulitan membujuk para korban pindah ke bangunan lain agar tak banyak jatuh korban. "Diperlukan sedikit kesabaran, mereka trauma jika tinggal di dalam bangunan," kata Satidi seperti dikutip ANTARA.

Para pengungsi baru bersedia pindah setelah diminta dengan cara keras. Sejumlah warga, terutama yang mempunyai bayi dan anak-anak, serta pengungsi lanjut usia, pindah ke bangunan yang ada di sekitar Puslit Teh Kina Gambung.

Di sekitar Puslit Teh dan Kina Gambung ratusan unit rusak dan lima hancur. Rumah rusak berada di RW 09 di Komplek Puslit Teh dan Kina Kalintem, Giriwangi, Barutunggu, dan Giriawas, Kampung Gambung Desa Mekarsari, Kecamatan Pasirjambu.

Terdapat sekitar 3.000 jiwa di lokasi itu yang hingga Ahad belum mendapat bantuan pemerintah. Sementara untuk mengantisipasi terjadinya penjarahan barang pascagempa, warga Komplek Puslit dan Kina Kampung Gambung Ciwidey mengevakuasi barang-barangnya ke rumah warga yang selamat dari gempa.(DIO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini