Sukses

Dinyatakan Gratis Tapi Dikenakan Biaya

Oom Komariah, warga Tasikmalaya, Jabar dikenakan biaya pengobatan putranya Rp 10 juta. Padahal pemerintah daerah setempat menyatakan pengobatan bagi korban gempa gratis.

Liputan6.com, Tasikmalaya: Berharap segera lepas dari beban tapi malah terus terbebani. Ini dialami Oom Komariah, warga Desa Tenjonegara, Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya, Jawa Barat. Ia diwajibkan membayar biaya pengobatan putranya, Nanang Hermawan di Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya. Padahal pemerintah daerah setempat menyatakan pengobatan bagi korban bencana gempa gratis.

Nanang dirawat karena menderita patah kaki dan kepala sobek akibat terkena runtuhan bangunan rumah saat gempa terjadi, 2 September silam. Biaya perawatan di rumah sakit, Oom harus membayar biaya pemasangan penyangga di kaki Nanang sebesar Rp 10 juta. Padahal Oom sudah membayar Rp 1.350.000 untuk pembelian tiga kantong darah.

Oom juga harus membeli obat di apotik di luar rumah sakit. Alasannya rumah sakit tak memiliki obat yang dibutuhkan Nanang. Menanggapi kasus ini, Wakil Bupati Tasikmalaya Endang Hidayat bersikukuh pengobatan korban gempa gratis. Pun demikian dengan pengelola RSUD Tasikmalaya. Mereka mengaku tak pernah mengutip biaya bagi pasien korban gempa. Kasus ini dianggap hanyalah salah komunikasi. Saksikan selengkapnya di video berita ini.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.