Sukses

Ambon Krisis Minyak Tanah

Warga Ambon, Maluku, dilanda krisis minyak tanah. Untuk mendapatkan minyak tanah, tak jarang warga harus berjalan hingga puluhan kilometer.

Liputan6.com, Ambon: Krisis minyak tanah di Ambon, Maluku, kini terjadi lagi. Padahal baru dua pekan silam, kelangkaan minyak tanah melanda provinsi tersebut. Situasi ini makin menyulitkan karena terjadi di saat warga muslim setempat tengah beribadah puasa. Demi mendapatkan minyak tanah, warga harus berjalan puluhan kilometer menuju pangkalan penjual minyak tanah. Kendati sudah berjalan keliling kawasan Kota Ambon, minyak tanah tetap tak kunjung didapat.

Dari pantauan SCTV Sabtu (29/8), di sejumlah pangkalan seperti Belakan Kota, Ruko Batu Merah, serta Pasar Lama, Ambon, hanya ada drum kosong berjejer. Warga yang kecewa kemudian pulang tanpa membawa minyak. Kalaupun ada, minyak tanah hanya ditemukan di tingkat pengecer namum dengan harga jual cukup tinggi yakni Rp 5000 per liter. Harga tersebut di atas  harga eceran tertinggi ketetapan pemerintah yang hanya sebesar Rp 3200 rupiah per liter.

Padahal minyak tanah akan digunakan untuk kebutuhan masak buka puasa. Diduga, krisis minyak tanah yang terjadi di Ambon lantaran telah ditimbun pemilik pangkalan untuk kemudian dijual dengan harga tinggi demi mendapat keuntungan besar.

Namun, indikasi adanya penimbunan di tingkat pangkalan dibantah salah seorang pemilik pangkalan minyak tanah di Pasar Lama, Ambon Wamomo. Menurutnya, Ia hanya menjual minyak tanah pada warga sekitar pangkalan, sementara warga yang datang dari jauh tidak dilayani.

Pihak Pertamina Ambon sendiri hingga kini masih bungkam. Mereka juga belum memberikan sanksi apapun terhadap ulah para spekulan.(BJK/DIO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.