Sukses

Ba'asyir Kritik Rencana Polri Awasi Dakwah

Rencana Mabes Polri untuk meningkatkan pengawasan kegiatan dakwah sebagai upaya tindakan pencegahan terorisme mendapat tanggapan kritis dari para tokoh islam. Mereka menilai tindakan polisi melanggar kebebasan beribadah.

Liputan6.com, Solo: Rencana Polri untuk meningkatkan pengawasan dakwah selama Ramadan, sebagai upaya tindakan pencegahan terorisme mendapat tanggapan kritis dari sejumlah kalangan termasuk para tokoh Islam. Usai menjadi narasumber talk show bertajuk "Nasib Umat Islam Pascapemilihan Presiden" di Wisma Batari, Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad (23/8), pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin, Ustad Abu Bakar Ba'asyir menyatakan, pengawasan yang dilakukan polisi tidak perlu dilakukan karena akan menimbulkan salah paham di antara masyarakat. Pasalnya, jika pengawasan tetap dilakukan, pemerintah sekarang dinilai kembali pada masa rezim Orde Baru. "Hanya menimbulkan ketegangan," katanya.

Ba'asyir tak khawatir dakwahnya diawasi polisi. Ia telah terbiasa mendapat pengawasan dari polisi setiap berdakwah. Bahkan dalam acara tersebut, lelaki kelahiran 17 Agustus 1938 itu sempat menyindir polisi yang mengawasi ceramahnya. Dia menjelaskan bahwa ceramah yang diucapkan hanya bersumber dari Al Qur'an dan Al Hadist.

Penolakan terhadap pengawasan dakwah oleh kepolisian juga diungkapkan oleh Munarman, mantan Panglima Komando Laskar Islam. Menurutnya langkah pengawasan terhadap dakwah ulama yang diinstruksikan Mabes Polri merupakan kebijakan yang perlu dikoreksi. Pasalnya, jika tindakan ini dilakukan sama saja dengan melanggar hak asasi manusia terkait pelarangan warga untuk beribadah. "Secara hukum tidak ada aturan yang mengikat untuk membatasi warga untuk menjalankan ibadah," ujarnya.

Munarwan menambahkan, seharusnya polisi tak usah khawatir dan mencurigai Islam dengan melakukan pengawasan dakwah. Sebab ceramah ataupun dakwah tidak ada kaitannya dengan terorisme. Jika rencana pengawasan terhadap aktivitas dakwah para ulama dilakukan, hal tersebut adalah kebijakan yang menyudutkan umat Islam.

Sebelumnya, Front Pembela Islam (FPI) mengecam rencana Polri menggelar Operasi Cipta Kondisi untuk mengawasi dakwah selama Ramadan [baca: FPI Kecam Rencana Polri Awasi Dakwah]. Selengkapnya simak video berita berikut ini.(ASW/AND)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.