Sukses

Pembakaran Hutan Terus Terjadi

Pembukaan ladang dengan cara membakar hutan masih saja terjadi di Sanggau, Kalbar. Alasannya, selain murah, cara ini dianggap bisa menyuburkan tanah. Padahal, aktivitas itu sangat merugikan berbagai pihak.

Liputan6.com, Sanggau: Pembukaan ladang dengan cara membakar hutan ternyata masih menjadi pilihan sebagian masyarakat di Sanggau, Kalimantan Barat. Sebab, selain murah, cara ini dianggap bisa menyuburkan tanah. Padahal, aktivitas ini sangat merugikan berbagai pihak.

Seperti yang baru-baru ini dilakukan Monica. Salah seorang petani di Sanggau ini, kerap kali membuka lahan baru dengan cara membakar hutan. Dalam hitungan jam, beberapa hektare lahan bisa terbakar dengan mudah. Monica sebenarnya tahu jika cara yang dilakukannya salah.  Ia berdalih biayanya sangat murah dan cepat.

Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), hingga Sabtu (1/8), telah mendeteksi ratusan titik api di Kalbar. Sebagian besar terdapat di sepanjang garis perbatasan dengan Malaysia.

Sementara di Kalimantan Tengah, kabut asap akibat pembukaan lahan yang menyelimuti Kota Palangkaraya mulai menipis. Aktivitas masyarakat juga berangsur normal. Namun, tidak demikian dengan kualitas udaranya [baca: Kabut Menipis, ISPA Mengancam Palangkaraya].

Kabut asap yang terjadi sepekan terakhir ini membuat kualitas udara Kota Palangkaraya memburuk atau termasuk kategori tidak sehat. Kandungan debu dan karbondioksida sangatlah tinggi. Selengkapnya, simak dalam video.(UP/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.