Sukses

Virus Flu Babi Terus Buru Korban

Sultan Farhan, korban suspect flu babi pertama di Indonesia, meninggal di Rumah Sakit M Jamil, Padang, Sumatera Barat, Ahad (12/7) malam. Kini, jenazah dimakamkan di Bukit Tinggi. Sultan diduga terlambat dibawa ke rumah sakit karena keluarga mengira ia sakit flu biasa.

Liputan6.com, Padang: Sultan Farhan, korban suspect flu babi pertama di Indonesia, meninggal di Rumah Sakit M Jamil, Padang, Sumatera Barat, Ahad (12/7) malam. Kini, jenazah dimakamkan di Bukit Tinggi. Sultan diduga terlambat dibawa ke rumah sakit karena keluarga mengira ia sakit flu biasa. Saat tiba di RS M Jamil, Sultan demam hingga 39 derajat celcius, batuk dan sesak nafas. Ia meninggal 4 jam kemudian setelah dirawat di ruang isolasi.

Di sejumlah daerah, pasien dugaan flu babi terus bertambah. Rumah Sakit Margono, Purwokerto, Jawa Tengah misalnya kini merawat dua  pasien. Yaitu, seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari Malaysia dan seorang pelajar yang baru pulang dari Jerman.

Rumah Sakit DR Sarjito Yogykarta juga menerima seorang pasien lagi dengan gejala mirip flu babi. Sang pasien adalah mahasiswa Australia yang belajar di Yogyakarta. Sementara, seorang pasien yang sempat dirawat karena diduga flu babi diizinkan pulang karena kondisinya terus membaik.

Empat dari lima pasien terduga flu babi masih dirawat di ruang isolasi RS Karyadi, Semarang, Jateng, sedangkan seorang lainnya diizinkan pulang karena sudah sembuh. Semua pasien baru kembali dari Amerika Serikat mengikuti program pertukaran pelajar.

Seorang lagi pasien dugaan flu babi dirawat di RS Sanglah, Denpasar, Bali. Hingga kini jumlah pasien suspect flu babi di rumah sakit tersebut berjumlah 8 orang yang terdiri dari 3 warga Indonesia dan 5 warga asing.

Seorang turis Perancis harus dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Nusa Tenggara Barat di Mataram. Diduga pasien terjangkit flu babi sejak datang dari Thailand.

Menurut data departemen kesehatan Republik Indonesia (Depkes) per 12 Juli menyebutkan, jumlah pasien positif flu babi di Tanah Air mencapai 64 orang. Direktur Jenderal Pengendalian Sakit dari Depkes Tjandra Yoga Aditama menjelaskan hingga kini vaksin H1N1 belum ditemukan. "Di dunia baru ada sekitar September," katanya di Studio Liputan 6 SCTV, Jakarta. Namun, pola hidup sehat seperti mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga kebersihan bisa mencegah.

Menurut Tjandra, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hanya sebagian kecil penderita penyakit oleh virus H1N1 yaitu 0,4 persen yang meninggal dunia. Sisanya dapat disembuhkan.(BJK/YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini