Sukses

Perang Spanduk Makin Marak

Spanduk dan baliho saling menyerang pasangan capres-cawapres banyak beredar di ruas jalan di sejumlah daerah. Indonesia Development Monitoring Institut melansir survei yang menunjukkan pasangan Megawati Sukarnoputri-Prabowo mengungguli pasangan lainnya dengan 44 persen suara.

Liputan6.com, Denpasar: Menjelang pemilihan presiden (pilpres), pemasangan spanduk dan baliho yang saling menyerang pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tertentu makin marak. Di Denpasar, Bali, Senin (22/6), terpajang sebuah spanduk bertuliskan "Masyarakat Anti-Neolib". Di Solo, Jawa Tengah, beredar spanduk ajakan mendukung pemilihan umum presiden satu putaran. Tak jelas pemasangnya, namun isi spanduk itu senada dengan iklan di media cetak tentang pilpres satu putaran yang diwacanakan kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.

Di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, puluhan alat peraga kampanye pasangan SBY-Boediono justru dirusak orang tak dikenal. Tak hanya itu baliho dan spanduk di depan Kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat juga dirusak [baca: Baliho SBY Dirusak di Kampung JK].

Persaingan pun muncul di tingkat lembaga survei. Hari ini, Indonesia Development Monitoring Institut melansir survei yang menunjukkan pasangan Megawati Sukarnoputri-Prabowo mengungguli pasangan lainnya dengan 44 persen suara. Sebelumnya hasil survei Lembaga Riset Informasi menunjukkan persaingan ketat antara pasangan SBY-Boediono dan Kalla-Wiranto dengan selisih tiga persen. Sementara Lingkaran Survei Indonesia menempatkan SBY-Boediono pada posisi dominan dengan 63 persen dukungan.(IAN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini