Sukses

Korban Ledakan Tambang Batubara Bertambah

Korban ledakan tambang di Sawahlunto, Sumbar, bertambah menjadi 32 orang. Korban meninggal bernama Noviardi.

Liputan6.com, Sawahlunto: Korban ledakan tambang batubara di Sawahlunto, Sumatra Barat, bertambah seorang lagi. Data yang dirangkum SCTV, Jumat (19/6), dengan demikian jumlah korban tewas menjadi 32 orang. Korban terakhir  bernama Noviardi. Ia meninggal di Rumah Sakit Muhammad Jamil Padang setelah dirawat tiga hari.

Korban lainnya, Rizon masih kritis. Pria berusia 20 tahun ini mengalami luka bakar serius. Sekitar 65 persen tubuh terutama bagian kepala korban terbakar. Akibatnya sejumlah organ penting korban tak berfungsi dengan baik.

Sementara itu setelah sempat beroperasi kembali pagi tadi, seluruh kegiatan penambangan batubara di Sawahlunto berhenti total usai istirahat siang. Penghentian diinstruksikan Pemerintah Kota Sawahlunto yang dikeluhkan banyak pekerja tambang. Suasana di lokasi penambangan batubara di daerah Bukit Sigalut, Desa Parambahan, pun terlihat lengang.

Ribuan orang yang menggantungkan hidupnya pada penambangan batubara mengalami nasib tak jelas. Pasalnya hampir seluruh pekerja tambang yang ada di daerah itu adalah buruh lepas yang digaji per minggu. Perusahaan tempat mereka bekerja tak mengenal istilah pesangon dan tunjangan lain. Warga berharap pemerintah kota segera memeriksa kelayakan keselamatan pertambangan sehingga warga kembali bekerja untuk menghidupi keluarga.

Tambang batubara tradisional milik rakyat di Desa Parambahan, Sawahlunto meledak tiga hari lalu. Ledakan sangat besar hingga benda-benda di sekitar mulut tambang, termasuk para penambang terlempar sampai puluhan meter [baca: Korban Tewas Tambang Batubara Capai 31 Orang].(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.