Sukses

Gorontalo Diguncang Gempa

Gemba berkekuaan 7,7 skala Richter yang berpotensi tsunami dini hari tadi mengguncang Gorontalo dan Sulteng. Hingga pagi ini, belum ada laporan resmi soal kerusakan gedung dan jumlah korban.

Liputan6.com, Gorontalo: Gempa berkekuatan 7,7 skala Richter, Senin (17/11) dini hari, mengguncang Gorontalo. Berdasarkan data Badan Meterologi dan Geofisika Pusat (BMG), gempa terletak di 138 kilometer barat laut Gorontalo dan 295 km barat daya Kota Manado, Sulawesi Utara. Sedangkan dari Toli-toli, SUlawesi Tengah, berjarak 156 arah timur laut dengan kedalaman 10 kilometer.

Ratusan warga berhamburan keluar rumah dan sebagian lagi mengungsi ke pegunungan setelah mendengar kabar gempa berpotensi tsunami. Akibat gempa, jaringan listrik dan saluran telekomunikasi sempat terputus beberapa saat. Bahkan, koneksi internet broadband hingga kini masih terputus.

Saat ini, tim Satkorlak Gorontalo masih mengecek dampak akibat gempa. Sejauh ini, satu sekolah di Gorontalo Utara dilaporkan ambruk. Sementara di Kabupaten Gorontalo, satu sekolah rusak berat. Sementara korban tewas baru diketahui satu orang. Sedang korban luka-luka belum diketahui. Daerah paling parah tekena dampak gempat adalah kecamatan-kecamatan gorontalo utara,

Meski dua setengah jam kemudian Badan Meteorologi dan Geofisika mencabut peringatan bahaya tsunami, hingga pagi ini ribuan warga masih berada di luar rumah lantaran khawatir gempa susulan. Terlebih, gempa ketiga kembali terjadi pukul 03.00 waktu setempat.

Menurut Gusnar Ismail, Wakil Gubernur Gorontalo, warga yang mengungsi umumnya yang tinggal di pinggir pantai, terutama di tepi Laut Sulawesi yang ada di sebelah utara Gorontalo dan Pantai Selatan gorontalo.

Selain Gorontalo, getaran gempa juga dirasakan di Poso, Palu, serta Kabupaten Tolitoli dan Buol, Sulawesi Tengah. Ratusan warga berhamburan keluar ketakutan akan terjadinya tsunami, terutama masyarakat pinggir pantai.

Sementara ratusan pasien Rumah Sakit Umum Daerah Poso panik dan berhamburan keluar menyematkan diri. Meski masih terinfus dan tertidur, para pasien diselamatkan keluarganya. Hingga kini, belum ada laporan resmi soal besarnya kerusakan akibat gempa dan jumlah korban.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.