Sukses

Danau Toba Tercemar Limbah Beracun

Danau Toba, obyek wisata kebanggaan Sumatra Utara, kini terus ditinggalkan wisatawan. Pasalnya, danau tersebut tercemar limbah ikan jaring apung dan keramba ikan nila.

Liputan6.com, Medan: Kabar tak menggembirakan datang dari Sumatra Utara. Saat ini, kondisi Danau Toba, salah satu obyek wisata kebanggaan bangsa Indonesia, kian mencemaskan. Pasalnya, danau tersebut tercemar limbah ikan jaring apung dan keramba ikan nila, yang menggunakan bahan kimia.

Menurut pengamatan SCTV, pencemaran itu membuat jumlah pengunjung ke Danau Toba turun drastis dalam tiga tahun terakhir. Limbah yang memenuhi danau tersebut membuat wisatawan enggan untuk berkunjung ke sana. Berdasarkan hasil penelitian lembaga riset Lingkungan Citra Satelit, 60 persen luas kawasan Danau Toba kini dalam keadaan kritis dan kualitas airnya terus menurun. Bahkan, kadar oksigennya mencapai 128 miligram per liter atau di atas ambang batas yang ditolelir. Dengan kata lain, air Danau Toba sudah tercemar berbagai bahan kimia.

Hal itu dikarenakan tepian Danau Toba tumbuh ratusan jaring apung dan keramba ikan nila. Usaha yang semula diharapkan dapat mengangkat perekonomian penduduk sekitar, sekarang ini mulai menimbulkan dampak lingkungan. Kondisi tersebut kian diperparah lagi dengan banyaknya limbah kotoran ternak babi, terutama di kawasan Haranggaol, Tigaros, dan Ajibata.

Untuk memperbaiki kondisi danau, Pemerintah Daerah Simalungun menata ulang usaha jaring apung dan keramba ikan tersebut. Bahkan, pemda merencanakan akan mengenakan retribusi yang cukup tinggi bagi usaha tersebut.(ULF/Chaerul Darma dan Cuk Arbianto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini