Sukses

Angka Perceraian di Indonesia Tinggi

Tingkat angka perceraian di Indonesia yang tinggi diakibatkan karena suami yang kasar atau terlibat aksi selingkuh. Faktor ini juga berpengaruh terhadap perilaku anak.

Liputan6.com, Jakarta: Ini peringatan buat lelaki yang sering kasar dan gemar berselingkuh. Sebab,dari dua juta pasangan yang menikah selama tahun 2000, 12 persen di antaranya berakhir dengan perceraian. Perpisahan tersebut paling banyak diajukan istri dengan alasan perilaku suami yang cenderung kasar atau ketahuan berselingkuh. Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Badan Penasehat Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian Imam Masykur Ali dalam sebuah sarasehan di Gedung Departemen Agama Jakarta, Rabu (20/12) pagi.

Imam mengatakan, angka perceraian di Indonesia yang masih tinggi ini memang cukup memprihatinkan. Apalagi usia perkawinan dari kasus-kasus tersebut masih di bawah lima tahun. Hal itu tentu akan berpengaruh terhadap perilaku anak yang dihasilkan dari perkawinan mereka. Galibnya, anak-anak tadi cenderung berperilaku nakal akibat perceraian tersebut.

Menurut data BP4, tambah Iman, dari dua juta pasangan yang menikah di tahun 2000, sekitar 240 ribu pasangan terpaksa bercerai. Sebanyak 70 persen gugatan cerai dilakukan istri lantaran sang suami berperilaku kasar atau terlibat perselingkuhan. Sedangkan 30 persen gugatan cerai lainnya berdasarkan faktor ekonomi yang tak bisa dipenuhi sang suami.(PIN/Kawiyan dan Zakaria)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini