Sukses

BNP2TKI Dorong LSM Bangun "Rumah TKI"

Kepala BNP2TKI Moh. Jumhur Hidayat mendorong aktivis lembaga sosial masyarakat meningkatkan program pemberdayaan dan pendampingan kepada TKI serta mantan TKI, dengan membangun rumah TKI.

Liputan6.com, Lombok Timur: Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat mendorong aktivis lembaga sosial masyarakat (LSM) meningkatkan program pemberdayaan dan pendampingan kepada TKI serta mantan TKI, dengan membangun rumah TKI. LSM juga dapat membimbing calon TKI untuk bekerja secara benar dan berdokumen di luar negeri.

Hal itu dikatakan Jumhur saat meninjau Rumah Internet Tenaga Kerja Indonesia (Mahnetik) di Desa Sukadana, Terara, Lombok Timur, Sabtu (28/8) dalam kegiatan hari kesepuluh Safari Ramadhan III BNP2TKI 2010 di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Rumah Mahnetik sendiri didirikan Yayasan TIFA, LSM pemberdayaan buruh migran yang berpusat di Jakarta. Rumah Mahnetik merupakan salah satu bentuk pemberdayaan TKI dan keluarganya dari Yayasan TIFA, untuk menyambung komunikasi antara keluarga TKI dengan TKI di luar negeri melaui video call atau telepon internet. Dalam menjalankan program itu, Yayasan TIFA bekerja sama dengan BNP2TKI, pemerintah Australia, serta Yayasan Koslata di NTB.

Selain mengelola Mahnetik di sebuah rumah yang cukup memadai, Yayasan TIFA juga menggerakkan potensi ekonomi keluarga TKI atau mantan TKI yang ada di NTB pada usaha produktif. Misalnya, kerajinan tenun, pandai besi, makanan olahan, dan sebagainya.

"Karena itu saya harapkan Yayasan TIFA membangun program rumah TKI di desa-desa lain di luar NTB, terutama desa yang menjadi basis TKI," pinta Jumhur.

Jumhur menambahkan, rumah TKI bisa terbentuk lebih mudah apabila LSM sudah bergerak dalam pemberdayaan TKI dan keluarganya. Melalui rumah TKI, LSM bukan saja dapat bekerja efektif untuk menjalankan program-programnya, namun juga bisa mengintegrasikan dengan program pemerintah terkait pelayanan pemberdayaan mantan TKI berikut keluarganya, di samping bekerja sama menangani pelatihan calon TKI ke arah TKI berkualitas serta bemartabat.

"BNP2TKI memiliki program Kelompok Berlatih Berbasis Masyarakat (KBBM) sebagai sarana pelatihan calon TKI di pedesaan, yang dapat dijalankan oleh kelompok masyarakat berbadan hukum. Dengan begitu KBBM bisa diintegrasikan ke dalam kegiatan di rumah TKI, karena LSM-nya sudah bergerak dengan terpusat di rumah yang bisa digunakan pula untuk melatih calon TKI," jelas Jumhur.(AYB/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini