Wartawan Solo Dilarang Meliput Mudik

Liputan6.com, Solo: Ada-ada saja ulah petugas Terminal Tirtonadi Solo, Jawa Tengah. Senin kemarin, petugas terminal melarang tiga fotografer meliput suasana mudik di terminal. Pelarangan ini membuat wartawan dari berbagai media protes dengan cara mendatangi Wali Kota Solo Joko Widodo, Selasa (7/9).

Wartawan yang datang menemui Joko Widodo tergabung dalam empat organisasi, yakni Persatuan Wartawan Indonesia, Pewarta Foto Indonesia, Aliansi Jurnalis Independen, dan Forum Wartawan Surakarta. Namun, belum sampai bertemu dengan wali kota, seorang pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kota Solo melarang para wartawan. Adu mulut antara wartawan dan PNS tak dapat dihindari.

Belakangan terungkap, tiga fotografer bukan hanya dilarang mengambil gambar. Mereka juga digelandang ke pos terminal. Bahkan, para wartawan diintimidasi dan dipaksa untuk menghapus hasil liputannya. Wartawan menganggap tindakan ini berlebihan dan melanggar Undang-undang Kebebasan Pers. Terlebih, berita seputar arus mudik dibutuhkan masyarakat.

Menanggapi protes wartawan, Kepala Dishub Kota Solo Yosca Herman Sudrajat langsung meminta maaf. Menurutnya, insiden tersebut merupakan kesalahan pribadi petugas terminal karena pihaknya tak pernah melarang peliputan arus mudik di Terminal Tirtonadi. Yosca berjanji akan menindak petugas yang melarang dan mengintimidasi wartawan.

Sementara Wali Kota Solo Joko Widodo menyayangkan terjadinya insiden tersebut. Dia menjamin insiden serupa tak akan terulang di masa datang. Apalagi, sejak awal dirinya berkomitmen melakukan keterbukaan informasi di semua sektor. Setelah menyampaikan protes, para wartawan akhirnya membubarkan diri dengan tertib.(ULF)